“Untuk peringatan Hari Guru, kami terimakasih sekali kepada para guru yang telah mendidik kami semuanya kita tidak bisa menjadi apa-apa tanpa adanya guru sehingga kami hormat pada guru,”.
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, yang memperjuangkan bangsa Indonesia ini menjadi bangsa yang cerdas,” tegas Mansur Hidayat.
Dalam kegiatan itu turut hadir Ketua TP PKK Ny. Shanti Rosalia Mansur Hidayat, Sekda Heriyanto serta para kepala OPD terkait.
Bupati Pemalang juga menyoroti maraknya fenomena tawuran pelajar yang akhir-akhir ini marak terjadi.
Dengan situasi dan kondisi tersebut Mansur Hidayat juga meminta para guru untuk ikut serta mengawasi para peserta didik agar tawuran di kalangan pelajar tidak terulang kembali seperti beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Bupati saat Safari Pendidikan Politik dan Pencegahan Bahaya Narkoba oleh Bupati Pemalang bagi Kalangan Pelajar SMA di Kabupaten Pemalang di SMAN 1 Comal, Senin (20/11/2023).
Dalam sesi Wawancara terbuka kepada awak media Mansur Hidayat juga menambahkan “Yang saat ini marak di media sosial adalah tawuran, bullyng, dan sebagainya.
” Tolong nanti para gurunya (mengawasi) atau mungkin nanti satgas pendidikan dari kabupaten untuk meninjau ke sekolah sekolah,” ucapnya.
Mansur juga mengimbau kepada para pelajar untuk tidak melakukan tawuran dan juga tidak melakukan tindakan bullyng (penindasan) kepada sesama teman.
“Apabila ada anak-anak (pelajar) yang berencana mau tawuran atau melakukan bullyng kepada temannya, Saya kira jauhi itu, karena itu tidak bagus dan tidak baik,” pungkas Mansur Hidayat.
Masih dalam kesempatan yang sama Drs. Sanyoto Nugroho, M.Si selaku Kepala SMAN 1 Comal juga turut menyampaikan terima kasih dan Apresiasi untuk Bupati Pemalang dan Jajarannya yang sudah bersedia hadir dalam kegiatan upacara pada pagi hari ini.
Kami merasa bangga mendapat kehormatan ini, tentunya ini semua bisa memberikan motivasi kepada anak-anak untuk semangat dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah.
Ada pesan yang selalu diingat oleh siswa untuk menghindari diri dari tindakan kekerasan, dan yang paling penting bisa menghindari dan membatasi diri dari bahaya Narkoba dan efek negative nya.
“Dan di SMAN 1 Comal sekarang sudah mengedepankan sekolah Ramah Anak, semuanya harus saling menyayangi, saling menjaga dan bebas dari kekerasan dan bahaya narkoba” Ujar Sanyoto Nugroho.
Selanjutnya langkah-langkah antisipasi terus kita bangun dengan pihak pihak terkait untuk penanganan penanganan masalah-masalah disekolah, dan hal itu sudah Kami lakukan.
Dan ketika kemarin terjadi potensi kekerasan dan kenakalan serta bullying, ini menjadi catatan, ada 1 anak dari 1200, dan hanya satu.
Hal itupun sudah bisa kami tangani dan kedepannya tetap kita antisipasi, kita panggil anaknya kita diskusikan dengan orang tuanya dan semua itu untuk membangun kesadaran dan mengembalikan anak agar konsentrasi belajar dan menghindari hal hal serupa di kemudian hari.
Dan yang tidak kalah penting adalah bagaimana anak anak bisa benar-benar mendapatkan pendidikan politik diwaktu dirinya menjadi pemilih pemula.
Karena mereka masih punya idealis yang tinggi dan itu bagus untuk membangun Kepemimpinan sejak dari bangku sekolah, pungkas Sanyoto.