Fannyco Indrawan: Maestro Skenario yang Tak Pernah Berhenti Berkarya dari 2002 hingga sekarang

0
1

Sejak pertama kali memasuki industri perfilman Indonesia pada tahun 2002, Fannyco Indrawan telah menunjukkan komitmen dan bakat luar biasa dalam dunia penulisan skenario. Dengan pengalaman lebih dari dua dekade, Fannyco telah menulis hampir 3000 episode sinetron dan FTV, serta beberapa film layar lebar, menjadikannya salah satu penulis skenario paling produktif dan dihormati di Indonesia. Lulusan IKJ dengan major Directing ini, juga pernah menyutradarai beberapa Video Clip dan juga film pendek.

Salah satu karya paling berkesan dari Fannyco adalah mini series berjudul “Tim Bui,” yang digarap oleh PH Garin Nugroho. Mini series ini menceritakan tentang dunia sepak bola di dalam penjara yang dapat menciptakan perdamaian di tengah kerusuhan. Proyek ini mendapatkan dukungan dari NGO PBB Common Ground, menunjukkan bagaimana karya Fannyco mampu menyentuh isu-isu sosial yang penting dan relevan. Mini series ini diputar di puluhan negara dalam rangka menyuarakan perdamaian  hingga sekarang.

Kehebatan Fannyco juga menarik perhatian internasional. Skenarionya pernah dilirik oleh produser dari Malaysia untuk dijadikan mini series animasi. Meskipun informasi lebih lanjut tentang proyek terbaru ini masih dirahasiakan, antusiasme terhadap karya-karya Fannyco tetap tinggi. Di bidang animasi lokal, karyanya juga telah diadaptasi menjadi serial populer seperti “Riska dan Si Gembul” serta “Adi dan Ayah,” memperlihatkan fleksibilitasnya dalam berbagai genre dan format.

Tahun 2024 menjadi tahun yang penuh aktivitas bagi Fannyco. Pada bulan Mei, ia tengah menjalani syuting untuk proyek film horor terbaru yang disutradarai oleh Helfi C. Kardit dan Yani Sukarya. Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan film horor yang segar dan menarik bagi penonton Indonesia.

Selain itu, Fannyco juga sedang bekerja sama dengan sutradara wanita berbakat, Chiska Doppert, untuk sebuah proyek baru yang direncanakan rilis pada tahun yang sama. Kolaborasi ini menunjukkan betapa fleksibel dan adaptifnya Fannyco dalam berkreasi bersama berbagai sutradara dan genre.

Tidak hanya seorang penulis, Fannyco juga seorang produser musik dan drummer. Bakat musiknya sering kali memperkaya karyanya dengan nuansa yang unik dan berbeda. Kejutan dari ayah dua anak ini adalah ide-idenya yang tak pernah berhenti mengalir, selalu segar dan inovatif, menunjukkan dedikasinya yang tiada henti dalam berkarya.

Fannyco adalah contoh sempurna dari seorang kreator yang tidak pernah puas dengan pencapaiannya. Meskipun telah menjadi nominator Penulis Skenario Terbaik di Festival Film Bandung pada tahun 2012 dan beberapa tahun berikutnya, ia tetap rendah hati dan selalu ingin belajar dari siapa saja, termasuk rekan-rekan muda. Sebagai penggemar The Carpenters, Fannyco sering menemukan inspirasi dalam musik yang ia dengarkan, yang kemudian diterjemahkan ke dalam karya-karyanya yang memikat.

Tahun 2025 juga sudah dipenuhi dengan berbagai proyek yang sedang direncanakan oleh Fannyco. Antusiasme dan komitmennya untuk terus berkarya membuat para penonton menantikan hasil-hasil karyanya yang akan datang. Semoga karya-karya Fannyco Indrawan dapat terus memberikan kontribusi positif bagi perfilman Indonesia, baik di layar kaca maupun layar lebar, serta menginspirasi penonton dan para kreator lainnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini