Erick Thohir: Gen Z Luar Negeri Mandiri, di Indo Nebeng Ortu. Pas Kerja Bikin Masalah?

Jumat, 12 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Beberapa bulan terakhir, Gen-Z makin sering jadi bahan ‘bulan-bulanan’ netizen karena banyaknya kasus pekerja gen-z yang dinilai bermasalah. Mulai dari gen-z yang baperan, baru masuk 3 hari udah resign, banyak ngeluh, nggak inisiatif, dan banyak lagi.

Selain itu, gen z dinilaii generasi yang paling ‘malas’ kerja keras, tapi maunya gaji tinggi. Ini dibuktikan dengan fakta lebih dari 9.9 juta gen z yang menganggur dan tidak sekolah juga.  Di sisi lain, riset dari Deloitte mengungkapkan bahwa 49% pekerja Gen Z merasa stres hampir setiap hari. Fenomena ini menunjukkan tekanan besar yang dialami oleh Gen Z di dunia kerja.  Di sisi lain, laporan dari McKinsey mencatat bahwa Gen Z adalah generasi yang paling beragam dan tech-savvy, namun mereka sering kali merasa tidak mendapatkan dukungan yang memadai di lingkungan kerja.

Gen Z: Masalah atau Misunderstood?

Beberapa orang di platform media sosial X (dulu Twitter) berpendapat bahwa Gen Z sering kali membuat masalah di tempat kerja. Misalnya, user @hrguru mengungkapkan, “Pekerja Gen Z seringkali kurang disiplin dan terlalu banyak menuntut.” Namun, apakah benar demikian?

Peran Lingkungan Kerja dan Kepemimpinan dalam Mengelola Gen Z

Faktanya, setiap generasi memiliki karyawan berkualitas dan bermasalah. Jadi, ini bukan hanya soal Gen Z saja. Dalam dunia bisnis, semua generasi itu sama, mereka sama-sama manusia. Jadi, catatan penting bagi pengusaha adalah tidak perlu membatasi generasi. Yang perlu diperbaiki adalah cara kita mengelola dan menciptakan budaya kerja di perusahaan.

Pentingnya Budaya Kerja yang Adaptif

Budaya kerja yang adaptif sangat penting. Studi dari Harvard Business Review menunjukkan bahwa perusahaan dengan budaya kerja yang inklusif dan adaptif memiliki produktivitas 21% lebih tinggi. Misalnya, Google dan Netflix adalah contoh perusahaan yang berhasil meningkatkan produktivitas karyawan melalui budaya kerja yang fleksibel dan adaptif.

Memanusiakan Manusia: Kunci Kinerja Maksimal Gen Z

Kinerja Gen Z yang maksimal dapat dicapai dengan cara memanusiakan manusia. Mereka juga manusia biasa yang ingin diapresiasi, diberi ruang untuk tumbuh, diberi kesejahteraan, dan memiliki kehidupan yang perlu dijalani. Jika ingin karyawan di kantor produktif, bahagia, loyal, dan tidak mudah resign, maka solusinya adalah menerapkan formula “Being Human.”

Formula Being Human: Mengelola Gen Z dan Milenial dengan Efektif

Formula Being Human adalah salah satu strategi mengelola tim, terutama Gen Z dan Milenial, yang sudah diterapkan di banyak perusahaan besar dunia. Cara ini sudah terbukti berdampak pada produktivitas dan performa karyawan di kantor. Sekarang, formula Being Human ini diadaptasi di Indonesia dan dikemas dalam workshop yang tidak biasa, yaitu Sekolah HRD Gila.

Sekolah HRD Gila akan dimentori langsung oleh Satia Pradana, salah satu pengusaha paling dicari karena mindset dan eksekusi idenya yang terkenal ‘gila’. Dia berhasil membantu puluhan ribu pengusaha menaikkan omzet dan mengelola ratusan ribu karyawan dengan strategi dan formula tidak biasanya dalam bisnis.

Ini adalah kesempatan emas bagi Anda untuk belajar langsung dari ahlinya. Daftar sekarang, hubungi Mba Reny di wa.me/6281392077733

[email protected]

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Bitget joins UNICEF Game Changers Coalition to provide blockchain education to 300K people in 2025
ILDEX Philippines 2025 Expands to Halls 1–4: Setting a New Benchmark for the Livestock Industry | 27–29 August 2025, SMX Convention Center Manila
Watsons Kicks Off with EXTRA-mazing Surprises at SM Mall of Asia
Ditch the Swipe. Date in Style
Karaoke Manekineko Proudly Sponsors Lantern Matsuri 2025 at UCSI University
Optimasi Judul Shopee: Panduan mudah untuk UMKM Tingkatkan Visibilitas & Penjualan
Ciri-Ciri Kucing Hamil dan Masa Kehamilan yang Perlu Diketahui Pemilik
Lintasarta Resmikan SQURA Cybersec Xperience Center: Pusat Inovasi dan Edukasi Teknologi Keamanan Siber

Berita Terkait

Sabtu, 28 Juni 2025 - 07:20

Bitget joins UNICEF Game Changers Coalition to provide blockchain education to 300K people in 2025

Jumat, 27 Juni 2025 - 15:13

ILDEX Philippines 2025 Expands to Halls 1–4: Setting a New Benchmark for the Livestock Industry | 27–29 August 2025, SMX Convention Center Manila

Jumat, 27 Juni 2025 - 03:03

Watsons Kicks Off with EXTRA-mazing Surprises at SM Mall of Asia

Kamis, 26 Juni 2025 - 22:42

Ditch the Swipe. Date in Style

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:36

Karaoke Manekineko Proudly Sponsors Lantern Matsuri 2025 at UCSI University

Berita Terbaru

Event

Ditch the Swipe. Date in Style

Kamis, 26 Jun 2025 - 22:42