Film debut penulis dan sutradara Loeloe Hendra persembahan KawanKawan Media tayang perdana di Busan International Film Festival 2024

Minggu, 6 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selebritynews.id |Busan – Film debut penulis dan sutradara Loeloe Hendra persembahan KawanKawan Media, “Tale of the Land” tayang perdana (world premiere) di Busan International Film Festival (BIFF) 2024 dalam program New Currents.

Dalam penayangan perdana “Tale of the Land” di Busan pada 4 Oktober 2024, turut dihadiri sang sutradara Loeloe Hendra, bersama produser Yulia Evina Bhara dan Amerta Kusuma, serta pemeran film Shenina Cinnamon, Arswendy Bening Swara, dan Yusuf Mahardika.

Dalam world premiere “Tale of the Land” di BIFF 2024 diikuti dengan sesi Q&A sineas dan pemeran film dengan para penonton. Pada kesempatan tersebut, Shenina Cinnamon yang memerankan karakter May menjelaskan tentang keterlibatannya pada film “Tale of the Land” yang membawanya kembali ke BIFF untuk ketiga kalinya setelah “24 Jam Bersama Gaspar” (2023) dan “Penyalin Cahaya” (2021).

Di film ini, Shenina menggunakan bahasa Kutai. Syuting film “Tale of the Land” yang 90% dilakukan di atas air mengambil lokasi di Kota Bangun, Kalimantan Timur.

Bagi Shenina, memerankan karakter May adalah seperti bertemu dengan jodoh yang sudah ditakdirkan. Penonton Indonesia di media sosial pun terlihat sangat antusias, bangga, sekaligus penasaran, terutama karena film ini menggunakan bahasa Kutai yang jarang sekali digunakan dalam film.

“Koneksi antara karakter dan aktor adalah hubungan yang memang sudah ditakdirkan. Ketika sebuah karakter ditawarkan kepada saya, saya benar-benar percaya tawaran tersebut hanyalah bagian terakhir dari diskusi kreatif yang panjang antara sutradara dan produser. Saya selalu berusaha untuk menghargai kepercayaan tersebut dengan memberikan semua yang saya bisa,” kata Shenina Cinnamon.

“Tale of the Land” berpusat pada seorang gadis Dayak bernama May, yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. May dihantui oleh trauma kematian orangtuanya dalam sebuah konflik tanah, yang membuatnya tidak dapat

menginjakkan kaki di tanah. May tinggal bersama kakeknya, Tuha (diperankan oleh Arswendy Bening Swara), di sebuah rumah terapung yang terombang-ambing di atas danau yang jauh dari daratan.

Bagi sutradara Loeloe Hendra, karakter May merupakan alegori yang merefleksikan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat adat di seluruh dunia yang tanah airnya terus berubah akibat tekanan dunia modern.

Penulis dan sutradara Loeloe Hendra menyatakan, dalam film debutnya, ia sangat tertarik untuk mengeksplorasi bagaimana menggunakan genre fantasi tidak hanya untuk membangkitkan imajinasi dan keajaiban, tetapi juga untuk mempertajam

persepsi kita tentang realitas. Loeloe, yang menghabiskan masa kecilnya di tengah hutan Kalimantan, setiap harinya dipenuhi dengan cerita-cerita yang berhubungan dengan alam, keajaiban, dongeng, tradisi dan budaya.

“Di Kalimantan, saat ini, bentang alam yang indah harus hidup berdampingan dengan penggundulan hutan yang masif, dan masyarakat adat tercekik dalam keterbatasan antara tradisi dan modernitas.

Melalui genre fantasi, saya ingin menciptakan sebuah dunia di mana karakter-karakter saya akan berkembang dalam ruang liminal ini dan ketegangan yang terus-menerus terjadi antara keajaiban dan kenyataan, antara logika dan fantasi, dan antara daratan dan air,” kata penulis dan sutradara Loeloe Hendra.

Film “Tale of the Land” merupakan film pertama yang mempertemukan pasangan Shenina Cinnamon dan Angga Yunanda. Sementara, film ini juga menjadi reuni Shenina dengan Arswendy Bening Swara setelah “Badrun & Loundri” (2023).

Pada rangkaian BIFF 2024, Shenina Cinnamon dan Yusuf Mahardika juga akan menjadi salah satu presenter di acara penghargaan Asia Contents Awards & Global OTT Awards 2024***

Red: Dd/Yd

Berita Terkait

Jelang Angkutan Nataru 2025/2026, Daop 2 Bandung Intensifkan Pemeriksaan Prasarana Demi Keamanan dan Keselamatan Perjalanan Kereta Api
Nataru 2025/2026: KAI Daop 1 Jakarta Siapkan Lebih Dari 909 Ribu Tempat Duduk, Penjualan Terus Naik, Yuuk Manfaatkan Beragam Promo yang Disediakan
Evolusi Kebijakan Tenaga Kerja Asing dan Implikasinya bagi Pemohon KITAS di Indonesia
Menyiapkan Budget untuk Gadget Impian Seharga Puluhan Juta
Tokyo Gov Social Media Accounts Surpass 1.37 Million Followers—Showcasing Tokyo’s Culture, Innovation, and Safety to the World
Kementerian PU Pasok Air Bersih dan Sanitasi untuk Korban Bencana di Kabupaten Agam, Sumatera Barat
Nanovest Soroti Risiko Sentralisasi dalam RUU P2SK, Minta Regulasi Kripto Lebih Adil
Salurkan Bantuan Sarana Lingkungan, JTT Dukung Pembangunan Berkelanjutan di Sekitar Ruas Tol Semarang

Berita Terkait

Kamis, 11 Desember 2025 - 05:34

Jelang Angkutan Nataru 2025/2026, Daop 2 Bandung Intensifkan Pemeriksaan Prasarana Demi Keamanan dan Keselamatan Perjalanan Kereta Api

Kamis, 11 Desember 2025 - 02:42

Nataru 2025/2026: KAI Daop 1 Jakarta Siapkan Lebih Dari 909 Ribu Tempat Duduk, Penjualan Terus Naik, Yuuk Manfaatkan Beragam Promo yang Disediakan

Rabu, 10 Desember 2025 - 23:17

Evolusi Kebijakan Tenaga Kerja Asing dan Implikasinya bagi Pemohon KITAS di Indonesia

Rabu, 10 Desember 2025 - 23:11

Menyiapkan Budget untuk Gadget Impian Seharga Puluhan Juta

Rabu, 10 Desember 2025 - 23:11

Tokyo Gov Social Media Accounts Surpass 1.37 Million Followers—Showcasing Tokyo’s Culture, Innovation, and Safety to the World

Berita Terbaru