32.5 C
Jakarta
Kamis, November 28, 2024

Buy now

spot_img

Berhasil Menulis 200 Lebih Judul Buku, Alumni ITS Ini Raih Penghargaan MURI

Alumni Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Ahmad Rifa’i Rif’an, menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai sarjana teknik yang menghasilkan buku motivasi Islami terbanyak di Indonesia. Lulusan teknik mesin ITS ini telah menulis lebih dari 200 judul buku.

Perjuangan Rifa’i sebagai penulis bukanlah proses yang singkat. Perjalanannya menulis telah dimulai sejak masih kuliah. Di antara kesibukan tugas-tugas akademik, Rifa’i menyempatkan untuk menulis. Tidak hanya itu, saat masih berstatus mahasiswa, Rifa’i juga mulai merintis bisnis penerbitan.

“Menulis menjadi cara bagi saya untuk berbagi pengalaman, pemikiran, dan wawasan yang saya dapatkan,” kata Rifa’i.

Bagi Rifa’i, menulis tidak hanya soal menghasilkan karya, tetapi juga menciptakan dampak bagi pembacanya. Itulah sebabnya, buku-buku yang dia tulis memiliki pesan yang kuat dan menggugah jiwa pembaca untuk lebih mendalami kehidupan, meresapi setiap proses, dan menjalani hidup dengan penuh makna.

Kecintaan Rifa’i pada dunia literasi terus berlanjut sampai lulus dari ITS. Meskipun sempat berkarier sebagai mechanical engineer, dia terus menulis di waktu luangnya. Sampai akhirnya Rifa’i memutuskan untuk meninggalkan pekerjaannya dan fokus pada dunia literasi.

“Saya merasa ada sesuatu yang lebih besar yang menunggu saya di dunia penulisan. Keputusan untuk fokus penuh di bidang ini adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya ambil,” ungkap pria asal Lamongan ini.

Keputusan Rifa’i untuk fokus di dunia kepenulisan mulai membuahkan hasil. Selain telah menerbitkan ratusan judul buku, beberapa karya Rifa’i juga berhasil masuk daftar buku terlaris di toko-toko besar seperti Gramedia.

Di antara buku-buku Rifa’i yang terkenal adalah Selesai dengan Diri Sendiri, Menikmati Hidup, Hidup Sekali Berarti Lalu Mati, dan Tuhan, Maaf, Kami Sedang Sibuk. Buku-buku tersebut banyak diminati karena mampu memotivasi sekaligus mengemas pesan-pesan Islami. Bahasa yang digunakan ringan, tetapi menggugah, sehingga bisa diterima semua kalangan.

Rifa’i mengakui bahwa latar belakangnya sebagai mahasiswa teknik memberikan fondasi berpikir yang kuat dalam setiap tulisannya. Untuk menyusun argumen dan narasi yang sistematis dalam bukunya, Rifa’i menggunakan pola berpikir kritis dan analitis yang dia pelajari selama kuliah di ITS.

“ITS mengajarkan saya bagaimana berpikir secara sistematis dan kritis, dan saya merasa kemampuan itu sangat berguna ketika saya menulis. Dunia literasi memberi saya ruang untuk mendayagunakan proses berpikir itu agar bisa dinikmati oleh masyarakat luas,” jelas Rifai.

Rektor ITS, Bambang Pramujati, S.T., M.Sc.Eng., Ph.D., mengapresiasi prestasi yang diraih oleh Rifa’i. Dia menyebut Rifa’i sebagai alumni yang unik karena mampu menyeimbangkan kemampuan teknik dan literasi. Hal ini sangat jarang dimiliki alumni jurusan teknik.

“Kami bangga melihat alumni unik seperti Rifa’i, yang membawa nama baik ITS melalui kontribusinya di dunia literasi. Ini menunjukkan bahwa lulusan ITS memiliki kapasitas untuk berkiprah di berbagai bidang,” ujar Bambang.

Penghargaan MURI yang diterima Rifa’i menjadi bukti bahwa teknik dan literasi dapat berjalan beriringan. Ia berharap, prestasinya ini bisa menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda, agar berani mengejar passion mereka meskipun tampak berbeda dari jalur karier yang umumnya dipilih.

“Apa pun latar belakang kita, jika kita sungguh-sungguh, totalitas dalam menjalani dan fokus berkontribusi, percaya, deh, kita bisa menciptakan dampak positif yang besar bagi masyarakat.” Rifa’i menyimpulkan.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles