Tidak hanya terkenal karena sotonya, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur pun terkenal dengan kuliner khas lainnya. Salah satunya yang cukup populer adalah sego boranan. Kuliner ini bahkan telah dipatenkan Pemerintah Kabupaten Lamongan sebagai salah satu ikon daerah ini.
Apa Itu Sego Boranan?
Sego boranan atau nasi boran adalah salah satu kuliner khas Lamongan. Sego adalah bahasa Jawa yang berarti nasi. Sedangkan boranan berasal dari kata boran yang merujuk pada wadah nasi yang terbuat dari anyaman bambu.
Sego boranan terdiri dari nasi, bumbu, urap-urap, rempeyek, dan lauk lainnya seperti empuk (tepung yang digoreng) dan pletuk (kacang dan remah nasi aking). Hidangan ini biasa disajikan dengan daun pincuk dan memakai wadah nasi dari anyaman bambu.
Lauk dan Bumbu Melimpah, Cara Memasak yang Unik
Selain nasi dan bumbu yang sudah biasa disajikan dalam sego boranan, masih ada beragam lauk yang bisa dipilih oleh pembeli. Ada tahu, tempe, telur dadar, telur asin, teri, daging ayam, jeroan, ikan bandeng, udang, dan lain-lain. Setelah itu, diberi urapan sayur segar seperti yang biasa terdapat pada nasi pecel, ditambah dengan parutan kelapa dan sambal. Terakhir, nasi disiram dengan bumbu kuah khas yang pedas.
Untuk bahan-bahan bumbu kuah, terdiri dari bawang merah, bawang putih, terasi, jahe, lengkuas, jeruk purut, cabai rawit yang direbus, beras mentah yang direndam sebagai pengental, parutan kelapa, merica, garam, dan gula. Sementara untuk sambal urapan sayur, terbuat dari bawang merah, bawang putih, cabai merah, garam, dan parutan kelapa.
Yang unik dari sambal urapan sego boranan ini adalah cara memasaknya. Sambal ini tidak dikukus, melainkan dibakar dengan kreweng, bahan genting yang terbuat dari tanah liat. Hal inilah yang menciptakan aroma khas yang sedap.
Ikan Sili, Lauk Khas Sego Boranan
Sego boranan memiliki lauk khas yang tidak akan ditemui di kuliner lain, yaitu ikan sili. Ikan sili merupakan jenis ikan air tawar yang hidup liar di rawa atau sungai. Ikan ini belum bisa dikembangkan secara massal sehingga harganya lebih mahal.
Turun-Temurun Berjualan Sego Boranan
Tak ada yang tahu pasti sejak kapan sego boranan ini muncul. Menurut cerita masyarakat, sego boranan sudah dikenal sejak 1944. Awalnya hanya ada satu penjual, lalu pada 1945 mulai muncul penjual sego boranan yang lain. Di awal kemunculannya, para penjual sego boranan tersebut berasal dari Dusun Kaotan, Desa Sumberejo, Kecamatan Lamongan, Kabupaten Lamongan.
Saat ini penjual sego boranan makin banyak. Sebagian besar dari mereka berasal dari Desa Sumberejo, Kecamatan Lamongan. Di desa tersebut, hampir 80 persen warganya menjadi penjual sego boranan. Ada yang sudah berjualan selama 15 tahun, ada pula yang turun-temurun menjadi penjual sego boranan.
Para penjual sego boranan ini masih mempertahankan cara memasak dengan kayu bakar. Ikan sili yang menjadi salah satu ciri khas sego boranan juga berusaha dipertahankan meski sudah susah dijumpai di Lamongan.
Itulah sekilas tentang sego boranan, kuliner khas Lamongan yang tak boleh dilewatkan. Sejauh ini, sego boranan hanya bisa didapatkan di Lamongan. Jadi, saat berkunjung ke Lamongan, pastikan untuk melengkapi perjalanan Anda dengan mencicipi sego boranan.