Carbon Offset Diuji Relevansinya, Ini Tanggapan Para Ahli

Kamis, 12 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Di tengah meningkatnya tuntutan terhadap aksi nyata dalam menghadapi krisis iklim, efektivitas skema carbon offset kembali menjadi perbincangan. Banyak pihak mempertanyakan apakah program ini masih relevan, sementara yang lain melihatnya sebagai bagian integral dari strategi mitigasi emisi karbon. Sejalan dengan itu, LindungiHutan turut mengangkat isu ini sebagai penyedia layanan carbon offset berbasis ekosistem alami di Indonesia.

Carbon offset adalah mekanisme di mana individu atau entitas bisnis dapat mengimbangi jejak karbonnya dengan mendanai proyek-proyek konservasi, seperti penanaman pohon atau perlindungan hutan. Menurut Sahil et al. (2023), skema ini idealnya digunakan bersamaan dengan upaya pengurangan emisi secara langsung dan bukan sebagai pengganti. Namun, laporan Science dan Nature dalam dua tahun terakhir menunjukkan adanya tantangan serius, seperti penghitungan emisi yang tidak akurat dan kurangnya transparansi dalam pelaporan dampak jangka panjang.

Menanggapi hal ini, Miftachur “Ben” Robani, CEO LindungiHutan menyatakan bahwa transparansi dan monitoring berbasis komunitas lokal menjadi kunci dari program carbon offset yang bertanggung jawab. “Kami sadar bahwa kredibilitas program sangat bergantung pada pengukuran yang akurat dan partisipasi masyarakat di lapangan. Maka dari itu, semua proyek offset kami disertai dengan mekanisme pelaporan terbuka, melibatkan petani penggerak, serta pemantauan berkelanjutan,” ujarnya.

Melalui program carbon offset LindungiHutan, perusahaan maupun individu dapat berkontribusi langsung dalam rehabilitasi ekosistem seperti mangrove, hutan lindung, dan kawasan rawan longsor. Salah satu contohnya adalah rehabilitasi pesisir di Semarang dan Kendal, di mana ribuan pohon mangrove ditanam untuk menahan abrasi dan menyerap karbon.

Studi oleh Donato et al. (2011) menunjukkan bahwa penyerapan karbon di ekosistem mangrove pesisir 2 hingga 4 kali lebih tinggi dibandingkan hutan tropis, dengan cadangan karbon total yang bisa 3 hingga 5 kali lebih besar berkat penyimpanan signifikan di bawah tanah. Maka dari itu, LindungiHutan secara aktif menjadikan mangrove sebagai salah satu basis utama dalam program offset-nya.

Pakar lingkungan dari berbagai institusi menegaskan bahwa program carbon offset tetap memiliki tempat penting dalam agenda iklim global, selama dikelola secara kredibel. Dalam sebuah ulasan oleh Nature (2023), disebutkan bahwa program offset yang berbasis pada solusi berbasis alam (nature-based solutions) memiliki peluang paling besar untuk menghasilkan dampak ekologis nyata.

“Carbon offset bukan solusi tunggal, tetapi ia bisa menjadi jembatan penting bagi perusahaan yang sedang dalam transisi menuju praktik bisnis rendah karbon,” kata Aminul Ichsan, Ketua Yayasan LindungiHutan.

Dengan meningkatnya kesadaran publik dan sorotan terhadap praktik greenwashing, transparansi dan keakuratan data menjadi keharusan dalam setiap inisiatif lingkungan. LindungiHutan berharap diskursus publik mengenai carbon offset terus berkembang, dengan pendekatan yang berbasis ilmu pengetahuan dan kebutuhan komunitas akar rumput.

Sebagai penyedia layanan offset berbasis konservasi lokal, LindungiHutan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mewujudkan pemulihan iklim yang adil, inklusif, dan berkelanjutan.

About LindungiHutan

LindungiHutan adalah start-up lingkungan yang berfokus pada aksi konservasi hutan dan pemberdayaan masyarakat sekitar hutan. Sebanyak 1 juta pohon telah ditanam bersama lebih dari 590 brand dan perusahaan. Kami menggandeng masyarakat lokal di 34 lokasi penanaman yang tersebar di Indonesia. Kami menghadirkan beberapa program seperti Corporatree, Collaboratree dengan skema Product Bundling, Service Bundling dan Project Partner, serta program Carbon Offset.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

China’s Young Consumers Are Ditching the Pressure—and Choosing Brands That Actually Care
Your Ultimate Guide to Botox and Masseter Botox in Quezon City: What to Expect at MOLD Manila
Tampil Percaya Diri Sejak Dini di Hublife
Bitcoin Tops $119K—Ready to Lock in 7% Daily Returns Without the Headaches?
From XRP’s “Roller Coaster” to a New Era of Stable Yields: How BTC Miner Is Leading a Cloud‑Mining Revolution with Up to 7% Daily Returns
We do not produce Bitcoin, we just allow users around the world to participate in the passive income brought by Bitcoin → BTC Miner CEO
Zeroten Park’s The Company Unveils Plug-and-Play Workspace in Makati, Unlocking Seamless Expansion for Startups and Multinationals
Cara Toilet Training Doggy Agar Tidak Pipis Sembarangan

Berita Terkait

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:56

China’s Young Consumers Are Ditching the Pressure—and Choosing Brands That Actually Care

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:55

Your Ultimate Guide to Botox and Masseter Botox in Quezon City: What to Expect at MOLD Manila

Rabu, 30 Juli 2025 - 21:10

Tampil Percaya Diri Sejak Dini di Hublife

Rabu, 30 Juli 2025 - 20:09

Bitcoin Tops $119K—Ready to Lock in 7% Daily Returns Without the Headaches?

Rabu, 30 Juli 2025 - 19:46

We do not produce Bitcoin, we just allow users around the world to participate in the passive income brought by Bitcoin → BTC Miner CEO

Berita Terbaru

Event

Tampil Percaya Diri Sejak Dini di Hublife

Rabu, 30 Jul 2025 - 21:10