Tiberias Sapa, Selebrity News.
Ibadah Minggu 27; Agustus 2023 Sesi 1 Jemaat Gmim Tiberias Sapa di laksanakan Jam 07.00 WITA Bertempat di Gedung Gereja dan Yang menjadi Khadim adalah Pdt Jemaat Papokeian Pakuure Pdt Hetty Rumengan Nelwan,S.Th sebagaiman Jadwal Dari BPMW Tenga Satu, Sebagai Pengantar Khadim Pnt Reiner Wilar dan BPMJ yang Bertugas Pnt Aneke Sangian.
Di Minggu ini perenungan warga Gmim mengambil Pembacaan Alkitab dalam YEREMIA 10:1-16 dan tema yang di angkat adalah : “ALLAH YANG BENAR, HIDUP DAN RAJA KEKAL”
Konsep Tuhan sebagai Allah yang benar, hidup dan Raja yang kekal, adalah konsep yang diperkatakan nabi Yeremia yang melarang umat Israel untuk menyembah berhala seperti yang dilakukan oleh bangsa-bangsa lain yang ada di sekitar mereka. Yeremia menegaskan bahwa Allah yang benar, Allah yang hidup dan kekal itu hanyalah YAHWEH, TUHAN, hanya kepada Dia yang patut disembah oleh umat Israel.
Jadi, benang merah pesan dari teks ini ialah, hanya Tuhan yang patut disembah, tidak ada yang lain. Allah memerintahkan bahwa hanya Dia yang boleh disembah. Allah ingin disembah sebagai satu-satunya Allah di dalam hidup kita.
Mari kita melihat secara lebih dalam Kita akan benang merah pesan ini, yaitu apa tadi? hanya Tuhan yang patut disembah, tidak ada yang lain. Kita akan memikirkan benang merah pesan ini dari 2 perspektif: negative dan positif.
Pertama, perspektif negatif, yaitu larangan apa yang terkandung dalam pesan bahwa hanya Tuhan yang patut disembah sebagai satu-satunya Allah dan tidak boleh ada yang lain?
1. Dalam benang merah pesan ini, Allah menyatakan keberadaan diri-Nya sebagai satu-satunya Allah yang benar, hidup dan Raja yang kekal. Perhatikan frase “tidak ada yang sama seperti Engkau” yang beberapa kali dikatakan dalam teks bacaan kita ini. Ini menunjukkan bahwa Tuhan itu adalah satu-satunya Allah. Itu berarti pesan ini menolak ateisme dan politeisme. Maka pesan ini menegaskan monoteisme. Monoteisme, yaitu menyembah satu Allah yang benar dan hidup, yaitu Yahweh atau Tuhan, itulah penyembahan yang benar. Maka ateisme, yaitu paham bahwa Allah itu tidak ada adalah keliru – sebab Alkitab menyatakan bahwa Allah itu ada, dan Allah sendiri menyatakan diri bahwa Dia ada. Demikian juga pemikiran politeisme, yaitu paham bahwa bahwa Allah itu ada dan banyak adalah juga keliru, sebab sesungguhnya hanya ada satu Allah yang benar, hidup dan kekal.
2. Pesan ini melarang kita menggantikan Allah dengan allah lain atau berhala-berhala dalam hidup kita. Pertanyaannya, memangnya allah lain itu ada? Mari membaca bersama dengan suara kedengaran ayat 2b (mulai dari kata “dengan”) sampai ayat 5
Bukankah berhala itu pohon kayu yang ditebang orang dari hutan, yang dikerjakan dengan pahat oleh tangan tukang kayu? Orang memperindahnya dengan emas dan perak; orang memperkuatnya dengan paku dan palu, supaya jangan goyang. Berhala itu sama seperti orang-orangan di kebun mentimun, tidak dapat berbicara; orang harus mengangkatnya, sebab tidak dapat melangkah. Janganlah takut kepadanya, sebab berhala itu tidak dapat berbuat jahat, dan berbuat baikpun tidak dapat.”
Jadi, pada hakekatnya allah lain atau berhala itu tidak ada. Itu hanya ciptaan manusia lalu dipandang sebagai allah dan disembah sebagai allah oleh manusia, yaitu oleh bangsa-bangsa kafir yang ada di sekitar Israel, lalu umat Israel mulai ikut-ikutan dan membuat Tuhan marah.
Jadi, hanya ada satu Allah di semesta ini, yaitu Allah yang telah menyatakan diri di dalam Yesus Kristus, amin?
Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Tetapi berhala di sini bukan hanya berbicara tentang patung-patung atau sejumlah benda. sesungguhnya segala sesuatu yang telah kita jadikan/perlakukan menjadi yang paling penting dalam hidup kita: uang, harta, jabatan, teman, anak, keluarga, pekerjaan, HP dll itulah juga berhala. Semua hal yang menggantikan posisi Allah sehingga menjadi terpenting dalam hidup kita maka kita sedang menyembah berhala. Jadi ini tidak sesederhana pikiran kita bahwa menyembah berhala itu hanya menyembah patung, dewa-dewi, benda-benda dll, karena sesuatu apapun yang telah menjadi lebih penting dari Allah dalam hidup kita maka itu adalah berhala yang sedang kita sembah. Marthin Luther berkata: “Apapun dalam hatimu yang mengikat engkau untuk bergantung pada hal-hal itu, itu telah menjadi allah di dalam hidupmu.”
3. Pesan ini juga melarang kita mencampuradukkan Allah dengan berhala atau allah lain, atau apa yang disebut dengan istilah sinkretisme. Jadi, jangan terjerumus pada sinkretisme. Ketika Israel menyembah Baal, mereka tidak bermaksud menyingkirkan Allah dari hidup mereka, tetapi mereka bermaksud menyandingkan Baal dengan Allah. Ini sangat dibenci Allah. Kita harus membuang semua hal yg sinkretis dalam hidup kita.
4. Pesan ini juga melarang bukan sekedar sinkretismje, tetapi juga mencampurkan Allah dengan semua okultisme, takhayul, tradisi leluhur/adat budaya yang bertentangan dengan kehendak Allah. Misalnya masih banyak orang Kristen percaya pada hari baik, hari nda baik – bangun rumah berdasar feng sui, ramalan-ramalan bintang dll. Melakukan praktek2 ini melanggar pesan bahwa hanya ada satu Allah yang dapat disembah. Tuhan menghendaki hati kita itu dipercayakan kepada Tuhan secara utuh, bukan dibagi2.
Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Mengapa Allah melarang ada berhala dalam hidup kita umat-Nya, dan mengapa larangan itu begitu urgen:
1. Karena adanya berhala dalam hidup kita merupakan kekejian di mata Tuhan – Ulangan 7:25 berkata, “Patung-patung allah mereka haruslah kamu bakar habis; perak dan emas yang ada pada mereka janganlah kauingini dan kauambil bagi dirimu sendiri, supaya jangan engkau terjerat karenanya, sebab hal itu adalah kekejian bagi TUHAN, Allahmu.”
2. Sebab Allah adalah cemburu – Keluaran 34:14, “Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. – Allah tidak suka diduakan”
3. Karena semua berhala adalah sia-sia, Berulang-ulang dikatakan dalamm teks bacaan kita tadi bahwa berhala-berhala itu adalah sia-sia, punya kaki tapi tidak bisa berjalan, punya mata tapi tidak bisa melihat, apalagi melakukan sesuatu tidak bisa, karena hanya patung benda mati.
Sekarang perspektif kedua, perspektif positif – Apa yang Tuhan tuntut kepada kita dari pesan bahwa hanya ada satu Allah yang patut disembah, tidak ada yang lain.
1. Tuhan menginginkan kita mengasihi Dia dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan dengan segenap kekuatan kita.
2. Supaya kita mengenali diri-Nya dengan sedalam-dalamnya – sepanjang hidup kita harus merupakan proses pertumbuhan akan pengenalan koita akan pribadi dan kehendak Allah.
3. Supaya kita bergantung/mengandalkan Allah saja –mempercayakan diri kita kepada Dia saja – bukan pada berhala, materi, manusia, pejabat-pejabat, dll – Tuhan ingin kita terus belajar mempercayakan hidup kita sepenuhnya kepada Dia saja.
4. Tuhan menuntut kita menghormati diri-Nya.
5. Tuhan ingin kita Belajar taat pada-Nya, bukan taat pada berhala.
6. supaya kita menikmati kepuasan dari Allah, dari kasih dan kuasa-Nya yang menyelamatkan dan memelihara kita.
Jemaat yang dikasihi Tuhan.
Di akhir khotbah ini saya ingin mengemukakan sebuah pertanyaan reflektif bagi kita. Apakah kita sedang hidup di bawah otoritas Tuhan? Ataukah di bawah otoritas berhala? Amin.