PEMALANG – Menyikapi informasi mengenai status gunung api slamet yang naik dari level 1 normal ke level 2 waspada, Pemerintah Kabupaten Pemalang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) segera melakukan cek ke Pos Pengamatan Gunung Api Slamet yang ada di Desa Gambuhan Kecamatan Pulosari guna memastikan status gunung api tersebut. (20/10/2023).

Kedatangan BPBD ke pos pengamatan yang dipandegani Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Pemalang Wahadi, diterima langsung oleh petugas pengamatan gunung api slamet, Muhamad Rusdi. Kepada rombongan BPBD Pemalang, Ia menjelaskan mengenai beberapa hal terkait aktivitas gunung slamet yang terjadi pada hari itu dan beberapa hari sebelumnya.

Setelah mendapatkan penjelasan dari Petugas pengamatan gunung api slamet, Wahadi mengatakan, setelah menerima surat dari Kalak BPBD Provinsi, pihaknya segera melakukan cek ke pos pengamatan gunung api slamet untuk konfirmasi dengan petugas yang ada di pos pengamatan gunung api slamet.

“Kalau di surat kan dari level 1 menjadi level 2, setelah kami cek disini setelah konfirmasi dengan Pak Rusdi ternyata benar dari level 1 naik menjadi level 2 atau waspada”. tandasnya.

Terkait peningkatan level tersebut, Wahadi mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas dalam radius 2 km. Hal itu sesuai dengan diinformasikan yang disampaikan petugas pengamatan gunung api slamet.

Sebelumnya, petugas pengamatan gunung api slamet, Muhamad Rusdi membenarkan adanya informasi tentang peningkatan status gunung api slamet dari level 1 normal naik ke level 2 waspada yang dimulai sejak tanggal 19 Oktober 2023 pukul 08.00 WIB. Dengan adanya kenaikan itu, Rusdi merekomendasikan pengunjung atau wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam radius 2 km dari puncak kawah. Kepada masyarakat, Rusdi mengingatkan agar tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak benar.

“Untuk masyarakat tidak perlu terpancing dengan isu-isu yang tidak benar Semua ikuti arahan dari instansi-instansi terkait terutama BPBD yang berhubungan langsung dengan penanggulangan bencana ketika terjadi bencana”. terang Rusd