INDRAGIRI HILIR – Hari ini Jum’at (1/3/2024), genap sudah 100 hari kerja Penjabat (PJ) Bupati Indragiri Hilir (Inhil) H Herman. Dalam kurun waktu tersebut, PJ Herman telah menunjukkan kinerja yang memuaskan, terutama dalam hal peningkatan harga komoditas kelapa yang menjadi sumber penghasilan utama masyarakat Inhil.
Bagaiamana tidak, semenjak Herman menjabat sebagai Pj Bupati Inhil pada 23 November 2023 lalu, harga kelapa di wilayah ini mengalami dua kali kenaikan yang signifikan.
Pada akhir Desember 2023, harga kelapa jambul naik dari Rp 1.500 – 1.700 per kilogram menjadi Rp 2.500 per kilogram. Kemudian, pada akhir Februari 2024, harga kelapa jambul kembali naik hingga harga tertinggi Rp 3.200 per kilogram.
Kenaikan harga kelapa ini tentu saja sangat membantu perekonomian masyarakat Inhil yang mayoritas merupakan petani kelapa yang jumlahnya mencapai sekitar 70 persen dari total penduduk Inhil.
Salah seorang petani kelapa di Kecamatan Enok, Ramli alias Lemok (36) mengaku sangat bersyukur atas kebijakan Pj Bupati Herman yang berhasil kembali membuat harga kelapa naik ditengah masyarakat. Terlebih sebentar lagi kita akan menyambut bulan suci Ramadhan.
“Alhamdulillah, saya sebagai petani kelapa sangat senang dengan harga jual sekarang. Sejak bulan Desember tahun lalu hingga saat ini harga kelapa alami dua kali kenaikan. Kelapa jambul sekarang mulai dari harga terendah Rp 2.700 sampai harga tertinggi 3.200 per kilogramnya. Kalau dulu harga sebelumnya cukup miris, cuma 1.500 sampai 1.700 cuma sekilo,” ungkapnya kepada ARB INdonesia, Sabtu (2/32024).
Selain itu, Lemok juga mengaku kembali bersemangat untuk merawat dan memanen hasil kebun kelapa, karena dampak harga jual yang baik.
“Yang pasti saya pribadi dan anggota kembali semangat untuk memanen hasil kebun dengan harga kelapa yang terus naik saat ini,” tuturnya.
Terakhir Lemok berharap kepada pemerintah daerah agar bisa membuat harga kelapa saat ini bisa bertahan dan stabil dalam jangka waktu yang panjang, bahkan lebih baik lagi jika terus ditingkatkan.
“Mungkin ini menjadi harapan semua petani kelapa agar pemerintah mampu mempertahankan harga yang sudah berpihak kepada kita. Intinya harapan kami harga sekarang dipertahankan, turun jangan, naik boleh,” papar Lemok sembari tersenyum kepada awak media.
Selain itu, kenaikan harga kelapa ini juga disampaikan petani kelapa lainnya Rudi (34). Ia menyampaikan harga dari penjualan terakhirnya di Kecamatan Pelangiran di harga Rp 3.200 per kilogramnya.
“Ia naik lagi harganya. 3 harian lalu kita jual kelapa untuk kelapa jenis PMK (Pecah, Muda, Kecil) Rp 1.700 perkilo dari Rp 1.450. Sedangkan untuk kelapa jambul yang ukuran 7 Ons lebih beratnya dalam 1 butir, harga perkilonya Rp 3.200 dari Rp 2.600. Kalau kelapa kupas licin sekarang Rp 3.330 per kilo dari Rp 2.700,” papar Rudi kepada ARB INdonesia, Sabtu (2/3/2024).
Sebagai informasi, salah satu faktor yang berkontribusi terhadap kenaikan harga kelapa lokal adalah kerjasama yang dijalin oleh Pj Bupati Herman dengan pihak luar negeri untuk mengirim kelapa komoditi keluar negeri. Hal ini bertujuan untuk memperluas pasar dan meningkatkan permintaan kelapa lokal, yang memiliki kualitas terbaik di tingkat nasional.
Langkah tersebut dilakukan H Herman sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam mendukung kesejahteraan para petani kelapa yang merupakan sumber penghasilan mayoritas masyarakat Inhil dengan harapan harga kelapa lokal dapat bersaing lebih baik di pasar internasional dan tidak terjadi monopoli oleh pihak-pihak tertentu.
“Kami berusaha untuk meningkatkan keunggulan kelapa lokal, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Kami juga berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk mendapatkan fasilitas dan bantuan yang dapat membantu para petani kelapa. Kami berharap dengan kerjasama ini, harga kelapa lokal dapat stabil dan meningkat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Inhil,” ujar Pj Bupati Inhil, Herman beberapa waktu lalu