SELEBRITY NEWS D2 OKU BATURAJA (SUMSEL)
H.Supriyontoko, S.Pd.I, Kepala Sekolah SLB melalui Humas nya Bpk Darmawan kristianto, S.Pd.
Menjadi tenaga pendidik di Sekolah Luar Biasa (SLB), adalah bicara soal ruang pengabdian, dalam mengasah kesabaran, welas asih dan sisi yang mengedepankan “ketanpa pamrihan”. Sebuah realita “Memanusiakan Manusia”. Maka kata kuncinya adalah, “sangat dibutuhkan sebuah keikhlasan yang besar”. yang tentu tidak dimiliki pendidik seperti di sekolah lain pada umumnya.
Perlakuan terhadap siswa/siswi SLB, memang ekstra, tepat dan khusus. Ini guna mendapatkan hasil — kendati bukan harus paripurna — tapi minimal anak didiknya, bisa keluar dari ketergantungan terhadap orang lain dan menolong dirinya sendiri serta bisa menjadi bekal kecakapan hidup dalam bermayarakat kedepannya.
Soal pengelolaan dana di SLB OKU Baturaja , kami terapkan yakni penggunaan dan pemanfaatan dana seefektif dan seoptimal mungkin. SLB OKU Baturaja dijalankan atau dioperasionalkan dengan kondisi serba keterbatasan dan minim apa-apa. “ dicukup-cukupkanlah, “Ya itulah kondisinya pak,”
Walau pun dari tingkat SDLB sampai dengan tingkat SMALB namun murid kami jauh lebih sedikit jika dibandingkan SD.SMP.SMA/SMK lain nya, akan tetapi kebutuhan sekolah setara dengan sekolah pada umum nya, sehingga tidak dapat mencapai maksimal dikarna kan sangat jauh berbeda dengan anggaran kami
untuk sekarang ini kami sangat membutuh kan sumur Bor guna air bersih, ucap kris
Semoga Allah memberikan jalan kemudahan Pak Ya, dan memang kami sangat membutuhkan.
Apalagijika sudah masuk masa kemarau panjang biasanya kalo tidak dibantu oleh walimurid maka kami mengambil air untuk keperluan kamar mandi dari kolam dan pernah ambil dari sungai dikarenakan memang keadaan, semoga Kepedulian dari bapak2 terhadap anak2 berkebutuhan khusus menjadikan ridho Allah dan terhitung menjadi pahala, aamiin , tambah kris panggilan akrab humas SLB ini.
Di SLB ini ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS. Tapi itu — sekali lagi — sangatlah kecil buat “mengakomodasi” kebutuhan operasional sekolah dan segala tetek bengeknya. Tentulah penganggaran yang boleh dikata tidak berimbang dengan pembiayaan yang dibutuhkan dalam memutar roda SLB ini agar bisa berjalan layaknya institusi pendidikan lain.
Jika ditanya cukupkah? “Ya, itu tadi. Dicukup-cukupkan,” terang kriss kembali.
Kriss kemudian mengurai untuk pembiayaan apa saja itu? Semua diselaraskan dengan Anggaran Kegiatan Sekolah (ARKAS). Seperti misalnya, untuk pembelian ATK, pemeliharaan halaman dan lingkungan sekolah, listrik dan juga membayar honor guru yang rata-rata sangat standar.
Untuk semua kebutuhan di SLB ini sudah kami upayakan ke pemerintah tekait.
“Semoga Pemerintah terkait baik itu dari Pusat dan terutama Pemerintah Daerah bisa lebih memprioritaskan kebutuhan kami, Sehingga sekolah kami dapat tercukupi sarana dan prasarana nya serta dapat terawat lebih baik karna kami hanya satu satunya SLB di Kabupaten OKU ini walaupun kami punya Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan ” pungkas Darmawan kristianto S,Pd Humas SLB OKU Baturaja ini.
(Hengki.MD)
