Pemalang, – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pemalang menggelar simulasi tanggap bencana erupsi Gunung Slamet di Desa Jurangmangu dan Desa Gunungsari, Kecamatan Pulosari, pada hari Sabtu (18/5/2024). Dua desa tersebut merupakan desa yang berkemungkinan terdampak paling parah apabila terjadi erupsi gunung Api Slamet
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lereng Gunung Slamet.
Simulasi ini melibatkan berbagai pihak, seperti BPBD Pemalang, Basarnas, TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, relawan penanggulangan bencana, dan masyarakat setempat. Skenario simulasi mengasumsikan terjadinya erupsi Gunung Slamet yang diikuti dengan hujan abu, aliran lahar panas, dan gempa bumi.
Dalam simulasi ini, para peserta dilatih untuk melakukan evakuasi, penyelamatan, dan pemberian bantuan kepada korban bencana. Mereka juga dibekali dengan pengetahuan tentang cara menangani berbagai jenis bencana yang dapat terjadi akibat erupsi gunung api.
Kemudian Andri bersama jajarannya juga telah mengkampanyaken perihal peningkatan aktivitas Gunung Slamet dan langkah-langkah kesiapsiagaan bila terjadi erupsi Gunung Slamet terutama di Lingkar Gunung Slamet Wilayah Kabupaten Pemalang yaitu di Desa Jurangmangu, Desa Gunungsari, Desa Penakir dan lain sebagainya.
“Kami juga telah mengadakan sosialisasi rawan bencana kepada Sekolah – Sekolah yang dekat dengan Gunung Slamet, kami juga aktif dalam media sosial, memberikan informasi peringatan dini terkait peningkatan aktivitas Gunung Api Slamet,” tutur Andri.