Bangun Workshop Membatik untuk Siswa Difabel
Balaraja, 8 Juli 2024 – PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkit (UBP) Banten 3 Lontar melakukan pengelolaan dan pemanfaatan fly ash dan bottom ash (FABA) menjadi bahan stabilisasi lahan, paving block, dan batako pada pembangunan workshop membatik di Sekolah Khusus Negeri 01 Kabupaten Tangerang.
FABA merupakan dua jenis limbah padat yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Fly ash terbentuk dari partikel-partikel halus yang terbawa oleh aliran gas pembakaran dan ditangkap oleh peralatan penangkap debu. Sebaliknya, bottom ash terbentuk dari abu yang jatuh ke bagian dasar tungku pembakaran dengan karakteristik material yang lebih kasar dan berat.
Pembangunan workshop membatik seluas 7 x 5 meter ini menggunakan 1.500 pcs paving block, 1.500 pcs batako, serta bottom ash sebanyak 75 m3. “Batako dan paving block yang digunakan untuk bangunan gedung workshop memang berasal dari FABA PLTU Lontar. Pengurugan tanah workshop juga memakai bottom ash kami. Sebisa mungkin kami manfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk kebutuhan masyarakat. Apalagi ini untuk infrastruktur pendidikan ya, pasti kami utamakan,” ujar Andi Dwi Laksono selaku Manajer Administrasi PT PLN Indonesia Power UBP Banten 3 Lontar.
Pembangunan workshop membatik di SKHN 01 Kabupaten Tangerang merupakan bentuk kepedulian UBP Lontar selaku bagian dari BUMN, yakni PLN Group. “Meskipun program CSR kali ini berbentuk fisik, yaitu workshop, tetapi itu adalah bagian pengembangan softskill atau keterampilan siswa/i difabel melalui dukungan ketersedian sarana prasarana yang memfasilitasi,” ucap Farid Setiawan selaku Assistant Manager Umum UBP Lontar pada acara peresmian workshop membatik yang diselenggarakan 4 Juli lalu.
Melalui bangunan workshop yang berkomposisi material FABA, harapan kedepannya, meskipun berasal dari status ‘limbah’, akan tetapi dari limbah ini dapat melahirkan generasi-generasi emas melalui inovasi dan ide-ide kreatif siswa/i difabel di SKHN 01 Kabupaten Tangerang.
Proses pemanfaatan FABA sejatinya tidak hanya membantu mengurangi limbah sisa produksi listrik, tetapi juga menciptakan nilai tambah dari material yang sebelumnya dianggap sebagai limbah. Dengan pemrosesan yang tepat, FABA dapat digunakan secara efektif dalam berbagai aplikasi industri, konstruksi, pertanian, hingga praktik lingkungan lainnya. Lebih jauh, pemanfaatan FABA tidak hanya mendukung pembangunan berkelanjutan, tetapi juga mengurangi ketergantungan pada sumber daya alam yang terbatas.
Narahubung:
Farid Setiawan
Assistant Manager Umum
Red/Dde