JAKARTA, SELEBRITYNEWS – Institusi Kepolisian merupakan Lembaga penting dalam berjalanya suatu negara. Hal inilah yang seharusnya menjadi landasan dasar untuk kepemimpinan kepolisian Republik Indonesia, sebagai instrumen kebijakan dan narasi yang keluar dari Lembaga kepolisian dalam menjaga integritas kepolisian dan keamanan negara.
Untuk mewujudkan cita cita dan tujuan kepolisian yakni, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakan hukum, memberikan perlindungan pelayanan dan mengayomi masyarakat, membutuhkan banyak sekali formula dan variabel dalam menggapai hal tersebut. Terutama menunjukan integritas polisi yang jujur dan tidak neko neko dalam menjalankan hukum di negara ini, yang di afirmasikan dengan kepercayaan publik.
Transisi pergantian kepemimpinan ke pemimpin polri lainya merupakan trobosan gaya baru yang efektif dan lebih baik. Sehingga mampu memberikan dampak yang sangat signifikan didalam Lembaga kepolisian republik Indonesia.
Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo, merupakan salah satu kapolri dengan durasi kepemimpinan terlama di era modern yang seharusnya membawa institusi kepolisian Indonesia lebih baik dari sebelumnya, karena didukung oleh teknologi yang mempuni dan dukungan anggaran yang cukup banyak dari negara.
Namun diera kepemimpinannya, terjadi berbagai oknum kepolisian yang sangat miris prilakunya, terbukti dengan beberapa kasus pelanggaran hukum besar yang muncul dari tubuh instansi kepolisian republik Indonesia.
Kasus Ferdy Sambo, Tedy Minahasa, salah penangkapan Pegi Perong, kasus Afif di sumbar yang masih berjalan, kasus gas air mata di Malang, Jawa Timur serta beberapa kasus lain, mengafirmasi kegagalan kepemimpinan Jendral Listyo Sigit Prabowo.
Hal ini juga diperkuat dengan hastag “no viral no justice dan percuma lapor polisi”. Seharusnya, sebagai pimpinan tertinggi di Lembaga kepolisian Republik Indonesia, yang ingin mencapai tujuan dan cita cita polri, pak jendral Listyo Sigit Prabowo mundur dari jabatannya karena beban moral karena tidak mencapai tujuan dan cita cita tersebut dibawah kepemimpinannya.
Sebab masih ada jendral-jendral lainya yang kita nantikan kepemimpinannya yang lebih baik dan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia. **
Opini ini murni di tulis oleh Direktur Nusantara Connetion, Don Sahril. tanpa intervensi pihak redaksi.