Otto Hasibuan klarifikasi dan bersama pihak Binus School Simprug tentang kasus perundungan, kekerasan fisik dan pelecehan seksual dianggap mencemarkan nama baik Binus School (Photo, Dok: Ist)
JAKARTA, Selebritynews.id –Menanggapi berbagai pemberitaan negatif yang menyerang Binus School sejak 31 Januari 2024, pengacara terkemuka Otto Hasibuan angkat bicara. Dalam konferensi pers yang digelar hari ini, Otto, bersama perwakilan dari Binus School, memberikan klarifikasi atas tuduhan kekerasan fisik, perundungan, dan pelecehan seksual yang melibatkan seorang siswa berinisial RE. Tuduhan tersebut, yang dianggap mencemarkan nama baik institusi, telah ramai diperbincangkan di media dan podcast serta dibawa ke ranah kepolisian oleh pihak keluarga RE.
“Kami sangat prihatin jika benar kejadian itu terjadi,” kata Otto. “Namun, setelah kami melakukan pemeriksaan mendalam terhadap delapan siswa yang terlibat dan menyaksikan rekaman CCTV, kami tidak menemukan bukti adanya pengeroyokan, perundungan, atau pelecehan seksual. Tentu saja, jika ada kejadian yang tidak terekam, itu perlu diperjelas lebih lanjut.”
Salah satu poin yang menjadi sorotan dalam kasus ini adalah rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa kejadian yang dilaporkan RE terjadi dalam konteks latihan tinju, bukan pengeroyokan seperti yang dituduhkan. Otto Hasibuan juga membantah tuduhan bahwa pihak keamanan sekolah tidak bertindak selama kejadian berlangsung. “Tidak ada bukti yang menunjukkan adanya petugas keamanan yang melihat kejadian tersebut dan membiarkannya begitu saja,” tegasnya.
Bantahan Tuduhan Seret ke Toilet
Dalam kesempatan yang sama, Otto juga membantah tuduhan bahwa RE diseret ke toilet oleh teman-temannya. Pihak Binus menampilkan rekaman CCTV yang menunjukkan bahwa RE berjalan bersama teman-temannya secara normal, tanpa indikasi pemaksaan atau penyeretan seperti yang ia klaim.
“Kami telah memeriksa seluruh rekaman CCTV, dan terlihat jelas bahwa RE berjalan dengan normal bersama teman-temannya. Tidak ada insiden penyeretan seperti yang dilaporkan,” jelas Otto Hasibuan.
Binus School menegaskan bahwa mereka akan terus menjaga integritas institusi dan siap menghadapi proses hukum jika diperlukan. Otto juga menekankan pentingnya fakta dan bukti dalam laporan yang disampaikan ke publik.
“Kami menghargai setiap laporan, tetapi laporan tersebut harus berdasarkan fakta, bukan asumsi atau persepsi yang tidak didukung oleh bukti,” tambah Otto. Ia juga mengajak semua pihak yang merasa dirugikan untuk menyelesaikan masalah ini secara hukum, mengedepankan pendekatan restorative justice, tanpa mencemarkan nama baik institusi.
“Jika ada tuduhan bahwa Binus School membiarkan kasus perundungan dan pelecehan seksual, itu tidak benar. Kami siap untuk membuktikan bahwa kasus ini murni kenakalan siswa, dan kami akan menyelesaikannya secara hukum tanpa menodai reputasi sekolah,” tutup Otto.
Konferensi pers ini digelar untuk meluruskan berbagai kesalahpahaman yang berkembang di media dan memastikan bahwa proses hukum berjalan sesuai dengan fakta yang ada. Reporter: As
Penulis : Shanty Shansan
Editor : Shansan
Sumber Berita : Liputan khusus