WAMI Luncurkan Aplikasi ATLAS: Akses Pencipta Lagu Memantau Distribusi Haknya Secara Digital dan Transparan

Sabtu, 12 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Selebritynews.id | Jakarta – Wahana Musik Indonesia (WAMI) resmi meluncurkan aplikasi terbarunya yang dirancang mempermudah pengelolaan hak cipta musik bagi pencipta lagu dan musisi.Promosi headphone terbaik

Aplikasi yang dinamakan ATLAS ini merupakan terobosan terbaru dalam dunia musik Indonesia yang bertujuan memperbaiki sistem distribusi dan pengelolaan royalti, yang selama ini kerap diwarnai kendala data dan ketidakjelasan.

WAMI menyatakan, aplikasi ini akan menyederhanakan proses pengelolaan hak cipta, terutama bagi para pencipta lagu yang sering kali mengalami kebingungan terkait data-data lagu mereka, seperti perubahan publisher, hak kepemilikan, hingga distribusi royalti.

Menurut WAMI, aplikasi ini akan memberikan akses bagi pencipta lagu untuk memantau distribusi hak mereka secara digital dan transparan.

“Kami menyadari ada banyak tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait data dan perubahan dalam pengelolaan hak cipta musik. Melalui aplikasi ini, para pencipta lagu dapat lebih mudah melihat informasi terkait hak mereka. Data-data tersebut dapat diakses kapan saja, sehingga tidak ada lagi ketidakjelasan,” ungkap Ketua Badan Pengurus WAMI, Adi Adrian di Jakarta, Jumat (10/10).

Selain itu, WAMI menekankan pentingnya proses migrasi data dan penyesuaian sistem yang sedang berlangsung untuk memastikan data hak cipta para pencipta lagu tetap akurat. Meskipun proses ini memerlukan waktu, WAMI optimis aplikasi terbaru ini akan semakin mempercepat distribusi royalti di masa mendatang.

Aplikasi ini juga memungkinkan publisher untuk melakukan modifikasi data, mengingat mereka memiliki kendali yang lebih besar terhadap data hak cipta dibandingkan pencipta lagu individu. Hal ini diharapkan akan meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan hak cipta.

“Awalnya kita pakai sistem namanya DIVA dari Hongkong. Sekarang ke ATLAS. Ini kan migrasi, datanya tentu ada beberapa hal yang harus di-adjust segala macam. Kemarin distribusi digital kemarin sudah memakai ATLAS,” jelas Adi yang didampingi Syafia Wardhana selaku Badan Pengawas WAMI, Makki O Parikesit selaku Badan Pengawas WAMI dan Suseno selaku Managing Director WAMI.

Di 2023, WAMI mendistribusikan royalti secara berkala dengan total Rp173 miliar. Jumlah ini disebut Adi belum maksimal. Meski begitu, WAMI dikatakannya bakal terus menambah distribusi jumlah royalti ke pencipta lagu.

“Ada tiga kategori yang kita distribusikan, satu kategori digital, dua kategori non-digital dan konser yang dibagikan setahun itu dua kali, untuk non-digital itu kita bagikan sekali ya. Nah yang konser itu setahun kita bisa bagikan tiga kali,” jela keyboardis KLA Project ini.

Sebagai salah satu anggota Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), Adi menyebut WAMI tak pernah berhenti mengajak pihak yang menggunakan lagu untuk membayar royalti.

“Masih banyak yang tidak mau bayar royalti. Jadi intinya itu taat hukum. Kami di WAMI ini bukan tukang palak. Kami ingin para user seperti restoran, hotel dan yang lain itu sadar, kalau pakai lagu ya wajib bayar royalti karena ada hak para pencipta lagu di situ,” tegas Adi.

Aplikasi ATLAS ini juga menjadi bagian dari komitmen WAMI untuk terus berinovasi dan menjalin komunikasi dengan para pencipta lagu serta pelaku industri musik.

“Kami berharap aplikasi ini bisa menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah birokrasi hak cipta musik yang selama ini banyak dikeluhkan para musisi,” tambah Adi.

Dalam kesempatan ini, WAMI juga menyebut jika distribusi royalti melalui aplikasi ini dijadwalkan akan berlangsung pada November mendatang. WAMI berencana untuk mempercepat proses distribusi digital dan meningkatkan aksesibilitas pencipta lagu terhadap informasi royalti mereka***

Red: Dd/Yd

Berita Terkait

Dari World Violin Day ke Starlight Symphony: Rangkaian Menyambut Tahun Baru di ibis Gading Serpong
KAI Daop 8 Surabaya Sesalkan Kegiatan Hajatan Lamaran di Sekitar Jalur Rel Kereta Api
Dari Bandara ke Kawasan Lembah Anai, Mobilitas Terjangkau yang Terus Bergerak
MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas
Sanggraloka Ubud Menggerakkan Pariwisata Berkelanjutan dari Jantung Bali
KAI Daop 8 Surabaya dan KAI Properti Gencarkan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang Jelang Nataru 2025/2026
Jelang Nataru 2025/2026, JTT Berlakukan Diskon Tarif Tol 20% di Ruas Trans Jawa
KAI Raih Learning Excellence Awards 2025 dari MarkPlus Institute

Berita Terkait

Jumat, 19 Desember 2025 - 08:13

Dari World Violin Day ke Starlight Symphony: Rangkaian Menyambut Tahun Baru di ibis Gading Serpong

Jumat, 19 Desember 2025 - 07:35

KAI Daop 8 Surabaya Sesalkan Kegiatan Hajatan Lamaran di Sekitar Jalur Rel Kereta Api

Jumat, 19 Desember 2025 - 01:08

Dari Bandara ke Kawasan Lembah Anai, Mobilitas Terjangkau yang Terus Bergerak

Kamis, 18 Desember 2025 - 17:49

MIND ID Komitmen Perkuat Tata Kelola Bisnis Berintegritas

Kamis, 18 Desember 2025 - 13:35

Sanggraloka Ubud Menggerakkan Pariwisata Berkelanjutan dari Jantung Bali

Berita Terbaru