Mengenal Bung Tomo, Pengobar Semangat Juang Arek-Arek Surabaya

Senin, 4 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Bung Tomo dikenal dengan pidato heroiknya yang mengajak arek-arek Surabaya untuk mengusir penjajah. Kisah perlawanan Bung Tomo terhadap penjajah ini selalu dikenang dalam sejarah Indonesia. Aksi perlawanan dan pidatonya pada 10 November 1945 kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Namun, siapakah Bung Tomo sebenarnya? Mari kita berkenalan lebih jauh dengan sosok Bung Tomo.

Masa Kecil

Bung Tomo memiliki nama lengkap Sutomo, lahir di Surabaya, 3 Oktober 1920. Ayahnya bernama Kartawan Tjiptowidjojo dan berasal dari keluarga kelas menengah. Dia pernah bekerja sebagai pegawai pemerintahan, sementara ibunya pernah menjadi distributor lokal perusahaan mesih jahit.

Masa kecil Sutomo dihabiskan di Surabaya. Setelah menyelesaikan jenjang pendidikan dasar, dia masuk pendidikan sekolah pertama di MULO. Saat berusia 12 tahun, dia sempat keluar dari sekolahnya dan bekerja kecil-kecilan. Setelah itu, dia melanjutkan sekolahnya di HBS lewat korespondensi, tapi tidak pernah lulus secara resmi.

Bergabung dengan KBI

Selanjutnya, Sutomo bergabung dengan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI). Di sini dia seperti memperoleh pendidikan pengganti pendidikan formal. Dari kegiatan kepanduan ini, dia menemukan kesadaran perjuangan dan nasionalisme.

Memasuki usia 17 tahun, Sutomo meraih tingkat Pandu Garuda di KBI. Di sinilah Sutomo menunjukkan kepeduliannya terhadap bangsa.

Sebagai Jurnalis

Selain aktif di kepanduan, Sutomo juga terlibat dalam dunia tulis-menulis. Masih di usia 17 tahun, dia telah menjadi jurnalis lepas pada Harian Soeara Oemoem. Setahun kemudian, pada usia 18 tahun, dia menjadi redaktur mingguan Pembela Rakyat. Pada tahun 1939, saat berusia 19 tahun, dia menjadi jurnalis dan penulis pojok harian berbahasa Jawa, Ekspres.

Tiga tahun kemudian, Sutomo bekerja di kantor berita Antara, bagian bahasa Indonesia untuk wilayah Jawa Timur. Pada usia 25 tahun, dia menjadi kepala kantor berita Antara di Surabaya. Pada saat Indonesia merdeka, Sutomo memberitakannya dalam bahasa Jawa agar tidak terkena sensor oleh penjajah Jepang.

Sebagai Pejuang Kemerdekaan

Selain sebagai jurnalis, semangat juang Sutomo sebagai aktivis kemerdekaan terus membara. Pada 1944, dia terpilih sebagai anggota Gerakan Rakyat Baru dan pengurus Pemuda Republik Indonesia (PRI) di Surabaya. Semangat nasionalisme dan jiwa patriotisme Bung Tomo makin terlihat secara luas saat peristiwa 10 November 1945 di Surabaya.

Bung Tomo mengobarkan semangat juang rakyat Indonesia, khususnya yang berada di Surabaya, untuk melawan penjajah Inggris yang ingin merebut kembali Indonesia. Bung Tomo berorasi lewat radio. Pidatonya membakar semangat rakyat untuk berjuang mempertahankan Indonesia. Peristiwa tersebut, yang terjadi pada 10 November 1945, kemudian dijadikan sebagai hari Pahlawan Nasional.

Sebagai Menteri

Lima tahun setelah kemerdekaan RI, Bung Tomo menjadi Menteri Negara Urusan Bekas Pejuang Bersenjata dan Menteri Sosial Ad Interim di era kabinet Perdana Menteri Burhanuddin Harahap. Bung Tomo juga tercatat sebagai anggota DPR pada 1956-1959 yang mewakili Partai Rakyat Indonesia.

Akhir Hidup

Demikianlah biografi singkat Sutomo atau lebih dikenal dengan sebutan Bung Tomo, mulai dari masa kecilnya hingga perannya dalam perjuangan Indonesia.

Bung Tomo meninggal dunia pada 7 Oktober 1981 di Padang Arafah, ketika sedang menunaikan ibadah haji di Arab Saudi. Jenazah Bung Tomo dibawa kembali ke tanah air dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Ngagel Surabaya.

Berita Terkait

MSN : Natal 2024 Dalam Mempererat Tali Persaudaraan dan Kebersamaan di Keluarga Maupun Sesama
Soal Ketenagakerjaan, Forum Buruh Madani Indonesia Tetapkan Kemitraan dan Dukungan ke DPW PKS Sumut Melalui Fraksi PKS di DPRD Sumut
Komitmen Hijau PT PLN IP UBP Banten 3 Lontar & PLN EPI Dalam Rangka Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2024 Serang, 28 November 2024
Anggota DPRD Sumut Meryl Raoli Saragih Hadiri FGD Bersama Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara,Bahas Ranperda Jaminan Sosial Bagi Pekerja Rentan
Menangkan Paslon HIRO, Bidnaker DPW PKS Sumut Gelar Konsolidasi Bersama Forum Buruh Madani Indonesia dan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia
Jonni Silitonga, SH.MH Terpilih Sebagai Ketua DPC PERADI Pergerakan Kota Medan Periode 2024 – 2027
Terkait Kasus Kecelakaan Kerja di PT Bandar Meriah, DPC PPMI Langkat dan Forum Buruh Madani Indonesia Akan Surati Komisi E DPRD Sumut
Begini Cara Menghargai Jasa Pahlawan dengan Aksi Nyata

Berita Terkait

Jumat, 20 Desember 2024 - 07:42

MSN : Natal 2024 Dalam Mempererat Tali Persaudaraan dan Kebersamaan di Keluarga Maupun Sesama

Kamis, 12 Desember 2024 - 06:34

Soal Ketenagakerjaan, Forum Buruh Madani Indonesia Tetapkan Kemitraan dan Dukungan ke DPW PKS Sumut Melalui Fraksi PKS di DPRD Sumut

Kamis, 28 November 2024 - 16:43

Komitmen Hijau PT PLN IP UBP Banten 3 Lontar & PLN EPI Dalam Rangka Hari Menanam Pohon Indonesia Tahun 2024 Serang, 28 November 2024

Minggu, 24 November 2024 - 12:44

Anggota DPRD Sumut Meryl Raoli Saragih Hadiri FGD Bersama Fakultas Hukum Universitas Islam Sumatera Utara,Bahas Ranperda Jaminan Sosial Bagi Pekerja Rentan

Minggu, 17 November 2024 - 19:08

Menangkan Paslon HIRO, Bidnaker DPW PKS Sumut Gelar Konsolidasi Bersama Forum Buruh Madani Indonesia dan Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia

Berita Terbaru

Terkini

KAMMI Desak KPK Tangkap Harun Masiku

Minggu, 22 Des 2024 - 08:30