Hotel Majapahit Surabaya, Saksi Sejarah Kemerdekaan Indonesia

Rabu, 6 November 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hotel Majapahit terletak di Jalan Tunjungan, Kecamatan Genteng, Surabaya. Hotel ini dibangun pada 1 Juni 1910, dibeli oleh Lucas Martin Sarkies bersaudara, dan dibuka secara resmi tahun 1912.

Tempat Bersejarah

Hotel Majapahit merupakan salah satu tempat bersejarah di Surabaya yang menjadi saksi bisu perjuangan rakyat Indonesia. Tragedi bersejarah itu terjadi pada 19 September 1945.

Pada hari itu, sekelompok orang Belanda mengibarkan bendera Kerajaan Belanda (merah, putih, biru) di puncak sebelah kanan hotel. Kemudian para pejuang kemerdekaan menyobek warna biru pada bendera Kerajaan Belanda hingga menjadi hanya merah dan putih.

Peristiwa ini mengakibatkan pemimpin kelompok Belanda, WVC Ploegman, terbunuh karena dicekik seorang pemuda bernama Sidik. Sidik juga tewas tertembak senapan oleh tentara Belanda.

Sidik adalah salah satu residen Soedirman yang berunding bersama Ploegman agar menurunkan bendera Belanda karena pemerintah Indonesia sudah mengumandangkan proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945. Namun, Ploegman menolak dan tidak mengakui kemerdekaan Indonesia.

Akhirnya, Ploegman mengeluarkan senjata dan terjadi baku hantam di dalam ruangan. Hariyono dan Soedirman berlari keluar hotel, tetapi Hariyono kembali lagi bersama Kusno Wibowo untuk pergi ke atap hotel dan menyobek warna biru bendera Belanda.

Beberapa Kali Berganti Nama

Menurut sejarah, Hotel Majapahit telah beberapa kali berganti nama. Pada 1910, hotel ini berdiri dan diberi nama Oranje Hotel oleh Sarkies bersaudara.

Kemudian pada 1942, hotel tersebut berubah nama menjadi Hotel Yamato atau Yamato Hoteru karena penjajah jepang masuk ke Indonesia dan menguasai hotel ini.

Selanjutnya pada 1945, setelah proklamasi, Hotel Yamato berganti nama menjadi Hotel Merdeka atau Hotel Liberty. Di tahun inilah peristiwa penyobekan bendera Belanda dilakukan oleh Hariyono dan Kusno Wibowo.

Pada 1969, perusahaan Mantrust Holding Co menjadi pemilik baru dan mengganti nama hotel tersebut dari Hotel Merdeka menjadi Hotel Majapahit karena Surabaya memiliki kerajaan besar bernama Majapahit.

Modern, tapi Tidak Berubah

Saat ini Hotel Majapahit sudah menjadi hotel yang modern, megah, dan berbintang lima. Namun, penampilannya masih tetap hampir sama seperti dulu. Pihak hotel tidak ingin mengubah desainnya karena tak ingin menghilangkan kesan klasik dan cerita sejarahnya.

Hotel Majapahit juga dijadikan cagar budaya untuk mengenang keberanian dan semangat para pemuda Surabaya dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Berita Terkait

Ketum Gapersus: Gali Potensi Penguatan Ekonomi Lokal Kunci Wujudkan “Bogor Istimewa”
Padepokan Cimande Tarikolot Nusantara Hadiri Acara Puncak Taman Mangruve
Live Music Leo Band Hibur Pengunjung Sampang Water Park  Dilibur Nataru
Libur Nataru, TK An Nusyur Aeng Panas Pragaan Sumenep Madura Ramaikan Sampang Water Park
Peran Media Siber Nusantara dan Medsos Dalam Semangat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025
Dari Pamekasan Madura, Rombongan 3 Bus Mini RA Athfal Al Khodijah Pilih Sampang Water Park Sebagai Tujuan Wisata
Awali Desember Ceria 2024, PAUD Al Khozin Ombul Kedungdung Ramaikan Sampang Water Park
Kpu Malaka Lakukan Pendistribusian Logistik Pilkada Untuk 12 Kecamatan 

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 22:51

Ketum Gapersus: Gali Potensi Penguatan Ekonomi Lokal Kunci Wujudkan “Bogor Istimewa”

Minggu, 5 Januari 2025 - 23:11

Padepokan Cimande Tarikolot Nusantara Hadiri Acara Puncak Taman Mangruve

Minggu, 29 Desember 2024 - 11:00

Live Music Leo Band Hibur Pengunjung Sampang Water Park  Dilibur Nataru

Kamis, 26 Desember 2024 - 13:12

Libur Nataru, TK An Nusyur Aeng Panas Pragaan Sumenep Madura Ramaikan Sampang Water Park

Kamis, 12 Desember 2024 - 06:12

Peran Media Siber Nusantara dan Medsos Dalam Semangat Natal 2024 dan Tahun Baru 2025

Berita Terbaru