Indonesia Berpotensi Rawan Kekurangan Talenta Digital: Kunci Menuju Ekonomi Masa Depan dengan AI

Rabu, 26 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Perkembangan teknologi AI dan digitalisasi semakin pesat, menciptakan perubahan besar dalam berbagai sektor, termasuk industri, pemerintahan, hingga dunia pendidikan. Kemampuan untuk memahami dan menguasai keterampilan digital kini bukan lagi sekadar nilai tambah, melainkan kebutuhan esensial bagi generasi muda, mahasiswa, profesional, dan pelaku industri (Jakarta, 24 Februari 2025).

Laporan dari World Economic Forum (WEF) menyebutkan bahwa pada tahun 2025, sekitar 85 juta pekerjaan akan tergantikan oleh otomatisasi, tetapi di saat yang sama, 97 juta peran baru akan muncul yang membutuhkan keterampilan digital.

McKinsey juga memperkirakan bahwa AI dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja global hingga 40% pada 2035. Di Indonesia, permintaan akan talenta digital terus meningkat, dengan kebutuhan mencapai 600.000 per tahun hingga 2030, sementara ketersediaan tenaga kerja dengan keterampilan yang relevan masih jauh dari angka tersebut.

Sebagai jawaban atas tantangan ini, MAXY Academy hadir dengan solusi yang berfokus pada pelatihan keterampilan digital guna mengurangi kesenjangan antara lulusan sarjana dan kebutuhan industri. Pelatihan ini juga terintegrasi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

“Tidak bisa dipungkiri, saat ini kita membutuhkan tenaga kerja yang cakap dengan teknologi. Ditambah dengan berkembangnya AI yang pesat sekali. Melalui MAXY Academy, kami ingin melatih mahasiswa agar bisa familiar dengan lanskap teknologi dan AI,” kata Andy Febrico Bintoro, CTO dan Co-Founder MAXY Academy ditemui dalam acara Pelatihan Cerdas: Meningkatkan Kompetensi Leadership dengan Teknologi AI oleh MAXY Academy di Indonesia Team Impact HUB, Lippo Thamrin Building, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Andy menambahkan, pembekalan ini dilakukan dengan Ekosistem Pembelajaran Berbasis Kecerdasan Buatan (AI) yang dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang personal dan adaptif bagi pelajar serta profesional di era digital.

“Ekosistem Pembelajaran Berbasis AI ini akan membantu mencetak talenta digital dengan keterampilan yang relevan, baik dalam bidang seperti Data Science, Machine Learning, dan Digital Marketing, maupun keterampilan soft skills yang dibutuhkan di dunia kerja. Dengan pendekatan berbasis AI, kami memastikan setiap peserta mendapatkan pengalaman belajar yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” ucapnya.

Sebagai bagian dari komitmen MAXY Academy dalam membangun talenta digital unggulan, MAXY Academy telah bermitra dengan Kemenristekdikti dan 250 universitas di Indonesia. Kemitraan ini memungkinkan MAXY Academy untuk menghadirkan program pelatihan berbasis AI yang dapat diakses oleh mahasiswa di berbagai perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Menurutnya, jika Indonesia berhasil menutup kesenjangan keterampilan digital dan memenuhi kebutuhan industri, potensi ekonomi digital negara ini akan melesat jauh. Dengan jumlah populasi produktif yang besar serta ekosistem teknologi yang terus berkembang, Indonesia berpeluang menjadi pusat talenta digital di Asia. Hal ini dapat menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam peta teknologi global, bersanding dengan negara-negara seperti China, India, dan Korea Selatan.

Keunggulan dalam inovasi dan kesiapan talenta digital tidak hanya akan menarik investasi asing, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital dunia.

“MAXY Academy percaya bahwa dengan pemanfaatan teknologi AI dalam pendidikan, kita dapat mempercepat pengembangan sumber daya manusia yang siap bersaing di tingkat global dan turut serta dalam membangun ekonomi digital Indonesia,” tutup Andy.

Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Doctor Anywhere Philippines Offers Fully Covered Online Consultations for HMO and Insurance Members
Asuene Completes M&A of SMBC’s GHG Accounting Platform “Sustana”; SMBC Begins Referral-Based Sales of “ASUENE” in Japan
What is Pump.fun, How It Works, PUMP Token Price Prediction, and Where to Buy
When Tech Decides to Have Fun: Xpress Super App x Tommie King’s “Palihim” Proves Business Can Still Play
KOLTIVA Appoints Joe Keen Poon as Executive Chairman, Signaling a New Chapter of Global Leadership in Sustainable Supply Chains
AICON PH 2025: The Biggest AI Learning Event in the Country
Bitcoin Holds Above $120K, XRP Eyes $3: Why Smart Money Quietly Flows into BTC Miner for 6.63%+ Daily USD Returns
Menghadapi Tantangan Iklim, Engineered Wood Kian Dilirik Desainer Indonesia

Berita Terkait

Minggu, 20 Juli 2025 - 18:58

Doctor Anywhere Philippines Offers Fully Covered Online Consultations for HMO and Insurance Members

Minggu, 20 Juli 2025 - 17:23

Asuene Completes M&A of SMBC’s GHG Accounting Platform “Sustana”; SMBC Begins Referral-Based Sales of “ASUENE” in Japan

Minggu, 20 Juli 2025 - 16:31

What is Pump.fun, How It Works, PUMP Token Price Prediction, and Where to Buy

Minggu, 20 Juli 2025 - 14:55

When Tech Decides to Have Fun: Xpress Super App x Tommie King’s “Palihim” Proves Business Can Still Play

Sabtu, 19 Juli 2025 - 22:15

AICON PH 2025: The Biggest AI Learning Event in the Country

Berita Terbaru