Asyiknya Wisata Fermentasi Ke Purwokerto

Jumat, 20 Juni 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pada tanggal 31 Mei sampai 1 Juni 2025, Gerakan Fermentasi Nusantara mengadakan Tur Fermentasi dengan tujuan Kota Purwokerto dan Kabupaten Banyumas.

Budaya fermentasi yang paling terkenal dari Kota Purwokerto adalah tempe mendoan, dengan pusat produksi di Sawangan. Tempe mendoan merupakan tempe yang difermentasi secara khusus, di mana lapisan kacang kedelai difermentasikan lembar demi lembar dengan dibungkus daun pisang, baru kemudian digoreng dengan campuran tepung beras dan tepung sagu serta ditaburi irisan daun bawang.

Sawangan masih hiruk-pikuk, penuh pengunjung ketika rombongan tiba di sana. Tampak rak-rak dengan jajaran bungkusan daun pisang yang berisi tempe mendoan memenuhi satu sisi dinding Eco 21, lokasi yang dikunjungi oleh Tur Fermentasi. Beberapa pelanggan sudah memesan tempe mentahnya, sehingga terlihat nomor-nomor pesanan pada bungkusnya. Wajan-wajan besar siap menggoreng mendoan, dengan pelayan yang sigap menggoreng dan membungkus mendoan matang dalam besek bambu, sebuah kearifan lokal ramah lingkungan. Pelanggan tampak mengantre membeli tempe mendoan, baik mentah maupun matang. Rupanya, tempe di Sawangan masih menjadi primadona

Kemudian, rombongan juga mengunjungi Kabupaten Banyumas. Terletak kira-kira satu jam perjalanan dari Kota Purwokerto, Desa Wlahar menjadi sentra salah satu produk minuman fermentasi tradisional yang bernama ciu. Minuman ini diproduksi turun-temurun selama ratusan tahun dengan proses yang masih otentik. Bahan bakunya adalah ramuan tape singkong, tape ketan, dan air gula aren – semuanya hasil fermentasi tradisional yang kemudian didestilasi dengan peralatan tradisional berupa guci dan pipa bambu sehingga menjadi produk akhir minuman ciu. Penggunaan bahan fermentasi beraroma sedap sebagai bahan dasar menjadikan ciu memiliki rasa dan aroma yang khas, mengingatkan pada minuman kuno seperti tampo yang sudah tercatat ada di Jawa dalam Serat Centhini, sebuah karya sastra dari awal abad ke-19.

Dalam acara santap malam bersama warga di Desa Wlahar, Gerakan Fermentasi Nusantara bersama Punggawa Budaya Nusantara menyampaikan apresiasi kepada Desa Wlahar dan  Deskart Sotyo Jatmiko, S.H., M.I.P., sebagai salah satu pembina budaya di sana. Acara dihadiri juga oleh Narsim/Oho sebagai Kepala Desa Wlahar dan Sugiarto dari Pajatra. Dalam sambutannya, Narsim menjelaskan bahwa peranan budaya sangat penting dalam kehidupan ekonomi desa seraya memberikan harapan agar mendapat dukungan pemerintah untuk regulasi yang lebih akomodatif terhadap produk UMKM. Deskart Jatmiko, dalam kata sambutannya, banyak bercerita mengenai pengalamannya yang mendalam tentang berbagai jalinan budaya di Kabupaten Banyumas sambil terus memberi semangat untuk memajukan budaya.

Setelah acara seremonial selesai, Desa Wlahar menghadirkan sajian khas untuk santap malam: nasi bungkus daun jati dengan kecambah goreng dan tempe yang sedap. Sebagai lauk disajikan juga ayam gecok – hidangan khas yang mirip mangut, tapi menggunakan santan dingin, sehingga menghadirkan sensasi adem yang khas. Gorys Warung dari Jakarta meramaikan suasana dengan membuat cocktail menggunakan ciu, dari aroma jeruk nipis sampai rasa manisan mangga. Suasana guyub dan akrab terus berlanjut sampai larut malam, seiring dengan rasa syukur atas lestarinya kearifan budaya fermentasi di Kabupaten Banyumas dan Kota Purwokerto. Harapannya tentu saja agar kegiatan pelestarian budaya ini bisa terus berlanjut di masa depan dan semakin berkembang menjadi produk unggulan Indonesia.

About Gerakan Fermentasi Nusantara

Berawal sebagai sebuah gerakan di tahun 2016, Gerakan Fermentasi Nusantara didirikan untuk meningkatkan citra dan cita rasa mahakarya fermentasi lewat sains dan teknologi, serta tentunya membawa uniknya hasil fermentasi nusantara ke dunia lewat strategi komersialisasi Untuk mendukung visinya, di bulan Juli 2021, Gerakan Fermentasi Nusantara mendirikan Koperasi Fermentasi Nusantara (Fermenusa) dan semakin memperkuat posisinya sebagai Pengayom dan Suporter Industri Fermentasi melalui Koperasi Fermentasi Nusantara yang bertujuan mengadvokasi pemangku kepentingan untuk pemuliaan dan pemajuan Fermentasi Nusantara agar berdaya saing.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Awas! Salah Pilih Skincare Meningkatkan Risiko Kesehatan Kulit
Protecting User Data at Every Step: Happycash’s Commitment to NPC Compliance and Responsible Data Practices
Menyiapkan Papua Hadapi Era AI, Telkom Indonesia Hadirkan Indigo AI Connect dengan Pendekatan Inovatif
Kerja sama dengan AnyMind Group, produk tisu PT Alam Hijau Selaras kini hadir di e-commerce
Digital Talks Bandung: Dukungan Telkom Indonesia Untuk Kembangkan Pelaku Usaha dengan Kapabilitas AI
Kontraktor Kolam Renang Sindangjayapool Dukung Pertumbuhan Hunian Berfasilitas Modern di Jakarta
Sampoerna Dorong Pemberdayaan UMKM Perempuan untuk Kemandirian Ekonomi Nasional Bersama Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) dan Perkumpulan Impala
5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Memilih Pinjaman Online Terpercaya

Berita Terkait

Jumat, 20 Juni 2025 - 14:16

Awas! Salah Pilih Skincare Meningkatkan Risiko Kesehatan Kulit

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:04

Asyiknya Wisata Fermentasi Ke Purwokerto

Jumat, 20 Juni 2025 - 08:05

Protecting User Data at Every Step: Happycash’s Commitment to NPC Compliance and Responsible Data Practices

Jumat, 20 Juni 2025 - 07:21

Menyiapkan Papua Hadapi Era AI, Telkom Indonesia Hadirkan Indigo AI Connect dengan Pendekatan Inovatif

Kamis, 19 Juni 2025 - 15:35

Kerja sama dengan AnyMind Group, produk tisu PT Alam Hijau Selaras kini hadir di e-commerce

Berita Terbaru

Event

Asyiknya Wisata Fermentasi Ke Purwokerto

Jumat, 20 Jun 2025 - 13:04