32.5 C
Jakarta
Kamis, November 28, 2024

Buy now

spot_img

Mengenal Louis Braille, Penemu Huruf Braille yang Buta Sejak Usia 3 Tahun

Nama Louis Braille tentu tidak asing lagi di telinga. Pria asal Prancis ini adalah tokoh yang menemukan huruf Braille. Penemuannya tersebut kini telah dipakai sebagai sarana baca tulis oleh tunanetra di seluruh dunia.

Namun, tahukah Anda, bagaimana asal mula huruf Braille? Mari berkenalan lebih jauh dengan Louis Braille hingga dia bisa menciptakan karya yang sangat bermanfaat bagi penyandang tunanetra.

Sekilas tentang Louis Braille

Louis Braille lahir pada 4 Januari 1809 di Coupvray, Prancis. Ketika berusia 3 tahun, secara tidak sengaja Braille menusuk matanya dengan salah satu perkakas ayahnya. Walaupun sudah mendapat penanganan medis terbaik di masa itu, mata Braille telanjur mengalami infeksi. Tak lama kemudian, infeksi tersebut menyerang matanya yang lain sehingga Braille menjadi buta seluruhnya.

Braille melanjutkan pendidikannya di National Institute for Blind Youth di Paris. Waktu itu, Braille dan penyandang tunanetra lainnya membaca buku dengan cara meraba bekas cetakan menggunakan jari mereka. Hal ini merupakan tantangan besar karena mereka harus menulis tanpa bisa melihat apa yang mereka tulis.

Asal Mula Kode Braille

Sepanjang hari, Braille menghabiskan waktu dengan melubangi kertas dan mencoba mencari cara yang lebih efisien untuk mengidentifikasi huruf dan angka. Setelah mengetahui inovasi ciptaan Charles Barbier, Braille mendapat inspirasi untuk mengembangkan kode miliknya.

Barbier adalah seorang bekas prajurit artileri dari pasukan militer Napoleon. Saat masih bertugas, Barbier menciptakan sistem pencatatan menggunakan titik timbul untuk merepresentasikan suara sehingga memungkinkan para tentara untuk menyampaikan pesan tanpa membahayakan posisi mereka ke musuh. Sayangnya, inovasi Barbier ditolak oleh pasukannya. Dia pun memutuskan untuk membawa hasil ciptaannya tersebut ke sekolah khusus penyandang tunanetra.

Braille segera menyadari manfaat dari kode milik Barbier. Selama tiga tahun, Braille berusaha menyempurnakan kode tersebut sampai akhirnya bisa digunakan oleh para tunanetra. Pada 1824, saat berusia 15 tahun, Braille memperkenalkan kode ciptaannya dengan nama yang sama dengan namanya sendiri.

Perkembangan Huruf Braille

Braille terus tumbuh dewasa hingga menjadi guru, musisi, peneliti, dan penemu yang dihormati para muridnya. Meskipun begitu, semasa hidupnya, sistem baca tulis yang dikembangkan Braille tidak diajarkan oleh institusi mana pun. Braille akhirnya meninggal pada 1852 saat berusia 43 tahun.

Pada 1854, dua tahun setelah Louis Braille meninggal, barulah huruf Braille diakui dan mulai diajarkan oleh National Institute for Blind Youth atas permintaan para penyandang tunanetra. Seiring waktu, huruf Braille makin dikenal dan menyebar ke berbagai negara di Eropa. Bahkan pada 1916, huruf Braille mulai diajarkan di sekolah tunanetra di Amerika Serikat. Kemudian pada 1932, itulah pertama kalinya huruf Braille universal untuk bahasa Inggris diresmikan.

Hari Braille Sedunia

Untuk mengenang dan menghormati jasa-jasa Louis Braille, khususnya bagi penyandang tunanetra, pada 2019 Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memutuskan 4 Januari sebagai Hari Braille Sedunia. Tanggal tersebut dipilih karena merupakan hari kelahiran Louis Braille. Selain untuk mengenang Louis Braille, Hari Braille Sedunia atau World Braille Day juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman orang-orang tentang huruf Braille.

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Stay Connected

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Latest Articles